DPRD Kutim: Fasilitas Kesehatan Perlu Disesuaikan dengan Kebutuhan Masyarakat
Realitasindo.com – Anggota Komisi C DPRD Kutai Timur, Novel Tyty Paembonan, menilai bahwa penyediaan fasilitas kesehatan perlu memperhatikan kebutuhan tiap daerah, mengingat luasnya wilayah Kutim yang terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa, dan 2 kelurahan. Novel berharap setiap desa atau kelurahan minimal memiliki puskesmas pembantu atau puskesdes untuk memudahkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat.
“Wilayah kita luas, jadi penting memastikan apakah di setiap desa dan kelurahan sudah ada puskesmas pembantu atau fasilitas kesehatan terdekat,” ujar Novel saat ditemui di kantor DPRD Kutim, Senin (11/11/2024).
Ia menambahkan bahwa di setiap puskesmas pembantu tersebut minimal perlu ada satu tenaga kesehatan, baik bidan maupun perawat, yang bertugas.
Sebagai seorang dokter, Novel menekankan bahwa fasilitas kesehatan harus representatif dan memadai. “Beberapa kecamatan, seperti Sangatta Selatan (Sangsaka), sudah memiliki RS Pratama. Ini jadi contoh fasilitas kesehatan yang bisa dijadikan acuan,” jelasnya.
Novel juga mendorong pemerintah untuk berkoordinasi terkait penyediaan lahan bagi pembangunan fasilitas kesehatan. Menurutnya, sinergi antara dinas kesehatan, rumah sakit umum, dan BPSDM sangat penting untuk memetakan kebutuhan tenaga kesehatan di Kutim.
“Apakah tenaga kesehatan kita, seperti bidan, analis, ahli gizi, radiologi, atau dokter spesialis sudah mencukupi? Hal-hal ini harus dipetakan,” lanjutnya.
Novel berharap minimal standar pelayanan kesehatan bisa tersedia di setiap kecamatan di Kutim, sehingga kebutuhan kesehatan masyarakat terpenuhi secara merata di seluruh wilayah.(ADV/DPRD/RINI)