Realitasindo.com – Kamis dini hari (3/10/2024), keheningan di Jalan Yos Sudarso III, Teluk Lingga, Kecamatan Sangatta Utara, Kutai Timur, mendadak berubah menjadi mencekam. Kobaran api yang tiba-tiba muncul dengan cepat melahap bangunan, termasuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Islam Nurul Hikmah, dalam hitungan menit.
Api yang diduga berasal dari korsleting listrik tersebut menghanguskan enam bangunan, termasuk toko/warung dan dua barak empat pintu, memaksa 13 kepala keluarga (KK) dengan total 36 jiwa untuk mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Meski tidak ada korban jiwa, satu orang mengalami cedera akibat insiden tersebut.
SMK Islam Nurul Hikmah, yang dilaporkan memiliki sekitar 300 siswa, kehilangan fasilitas penting akibat kebakaran ini. Ruang kegiatan belajar, laboratorium, kantor guru, serta ratusan meja dan kursi siswa hancur tak tersisa. Kebakaran tersebut bukan hanya menghancurkan bangunan, tetapi juga menghancurkan harapan ratusan siswa yang bergantung pada fasilitas tersebut untuk melanjutkan pendidikan mereka.
Di balik puing-puing yang tersisa, cerita haru dan solidaritas muncul dari masyarakat sekitar. Ketua RT setempat, Roni, menyampaikan rasa keprihatinan yang mendalam. “Ini bukan hanya tentang bangunan, tetapi juga tentang anak-anak sekolah dan warga yang terdampak. Kami akan saling mendukung satu sama lain di masa sulit ini,” ujarnya, Kamis malam.
Dinas Sosial segera mendirikan tenda dan dapur umum di lokasi kebakaran untuk membantu para korban. Bantuan ini menjadi harapan bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal, dan mencerminkan semangat gotong royong yang kuat di tengah kesulitan.
Para korban, meski dihantui rasa kehilangan, saling berbagi cerita dan harapan untuk masa depan. Salah satu warga yang terdampak mengungkapkan harapannya, “Kami percaya, di balik semua ini, ada kesempatan untuk bangkit lagi. Kami tidak sendirian.”
Dari puing-puing yang tersisa, harapan untuk membangun kembali dan impian pun tetap menyala, menanti uluran tangan baik dari masyarakat dan pemerintah untuk memulihkan kehidupan mereka yang terdampak.(*).
Reporter: Ridwan