ADVERTORIALBerita DaerahDPRD Kutai TimurHEADLINEKutai TimurTERKINI

Hepnie: Pemerintah Kutim Harus Seimbangkan Pembangunan dan Mutu Pendidikan

Realitasindo.com – Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Hepnie Armansyah menegaskan pentingnya alokasi anggaran yang memadai untuk sektor pendidikan. Ia menyebutkan bahwa Pemerintah Kutim berkewajiban mengalokasikan 20 persen dari APBD untuk bidang pendidikan, terlebih dengan peningkatan signifikan pada APBD-P Kutim tahun 2024 yang mencapai Rp 14,797 triliun.

“Tahun ini, anggaran untuk pendidikan di Kutim sebesar Rp 2,95 triliun. Meskipun fokus saat ini banyak diarahkan ke pembangunan gedung sekolah baru, saya ingin menekankan bahwa hal itu harus diimbangi dengan peningkatan mutu pendidikan, karena tujuan utama pendidikan adalah peningkatan sumber daya manusia (SDM),” ujar Hepnie, Senin (12/8/2024) malam.

Sebagai Ketua Komisi B DPRD Kutim, Hepnie menilai bahwa realisasi alokasi anggaran pendidikan selama ini sudah baik, terutama dalam pembangunan sekolah baru untuk mengatasi keterbatasan ruang kelas belajar (RKB). Namun, ia mengingatkan agar pemerintah tidak hanya berorientasi pada kuantitas, tetapi juga kualitas pendidikan.

“Pemerintah jangan sampai lupa, orientasinya jangan hanya kuantitas, tapi juga kualitas. Artinya, SDM pendidik termasuk juga kualitas pembelajaran harus ditingkatkan, karena hal ini akan berdampak langsung pada output pendidikan itu sendiri,” jelas politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Lebih lanjut, Hepnie menilai bahwa alokasi 20 persen dari APBD untuk pendidikan di Kutim telah terpenuhi dengan baik, mengingat rendahnya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) di Dinas Pendidikan Kutim.

“Pendidikan dan kesehatan sudah terpenuhi dengan baik, karena SILPA di Dinas Pendidikan Kutim termasuk sedikit. Artinya, realisasi anggarannya maksimal, terutama dalam hal pembangunan fisik gedung sekolah baru di Kutim,” pungkasnya.(ADV/HR).

Editor: Sahara

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button