Realitasindo.com – Taman Nasional Kutai, satu-satunya taman nasional di Provinsi Kalimantan Timur, merupakan warisan penting dari hutan hujan tropis yang tersisa di Indonesia. Selain berfungsi sebagai sumber daya air dan keanekaragaman genetik, taman nasional ini juga menjadi habitat bagi spesies endemik yang terancam, seperti orangutan Pongo pygmaeus morio.
Prevab, salah satu objek wisata utama di Taman Nasional Kutai yang berlokasi di tepi Sungai Sangatta, menawarkan pengalaman untuk melihat secara langsung habitat alami orangutan morio. Orangutan ini, dengan ciri-ciri bulu coklat kehitaman, rahang besar, dan kepandaian beradaptasi di kondisi ekstrem seperti kemarau panjang dan kelangkaan makanan, menarik minat wisatawan, terutama dari luar negeri. Prevab juga dikenal sebagai stasiun penelitian orangutan dengan nama Kamp Kakap, dengan slogan “Let’s get closer to morio”. Di sini, selain dapat mengamati orangutan, pengunjung juga dapat menikmati keindahan hutan hujan tropis dataran rendah yang menjadi rumah bagi berbagai satwa liar dan pepohonan besar. Pengalaman wisata malam di Prevab menawarkan kesempatan unik untuk melihat aktivitas tarantula dan kehidupan malam lainnya yang misterius di hutan.
Sangkima, objek wisata lainnya di Taman Nasional Kutai, terletak di km 38 jalan poros Bontang – Sangatta. Dikelilingi oleh hutan alam dengan tumbuhan ulin yang megah dan berbagai satwa liar, Sangkima menjadi destinasi favorit para pengunjung. Atraksi utamanya adalah pohon ulin raksasa berusia 1.000 tahun dengan diameter 2,49 meter, yang dapat dijelajahi melalui boardwalk sepanjang 900 meter. Sensasi petualangan menjelajah hutan dan melintasi jembatan goyang menjadi pengalaman tersendiri bagi para pengunjung. Sangkima menawarkan canopy trail dan rumah pohon yang menarik bagi para petualang dengan slogan “The wonder of giant ironwood”.
Bontang Mangrove Park, yang terletak di Kota Bontang, menyajikan suasana yang berbeda dengan menggabungkan konservasi, edukasi, dan rekreasi. Dengan slogan “Feel the breeze, refresh your mind”, kawasan ini menawarkan jalur kayu ulin sepanjang 2,5 km yang memungkinkan pengunjung menikmati keanekaragaman dan keunikan vegetasi mangrove. Suara merdu burung remetuk laut, keceriaan burung cekakak sungai, dan keanggunan burung bangau tongtong menjadi bagian dari hiburan alamiah di sini. Menara pandang Bontang Mangrove Park menawarkan pemandangan indah kawasan mangrove dan laut sekitarnya, sementara fasilitas bumi perkemahan yang tersedia menambah kenyamanan para pengunjung.
Gua Lubang Angin dan Gua Sampe Marta menambah keunikan Taman Nasional Kutai dengan ekosistem karst yang memukau. Gua Lubang Angin menawarkan lorong-lorong besar dengan kedalaman mencapai 219 meter, yang diterjang oleh angin melalui banyak muara gua. Stalagmit besar yang masih tumbuh di lorong utama menambah daya tariknya. Sementara itu, Gua Sampe Marta menawarkan petualangan menyusuri lorong-lorong sempit dengan ornamen gua yang indah, di mana air mengalir dari dalam gua.
Taman Nasional Kutai bukan hanya sekadar destinasi wisata, tetapi juga perwakilan dari keindahan dan keanekaragaman hutan hujan tropis Kalimantan Timur. Rekomendasi dari Lonely Planet menegaskan bahwa setiap sudut Taman Nasional Kutai menyimpan keajaiban alam yang layak untuk dijelajahi dan dinikmati.