ADVERTORIALKALTIMKutai Kartanegara

Sarat Makna, Festival Cenil Jadi Agenda Tahunan Desa Kota Bangun III

Kutai Kartanegara – Jajanan tradisional berwarna-warni yang terbuat dari singkong menjadi tradisi festival tahunan Desa Kota Bangun III, Kecamata Kota Bangun Darat. Makanan khas bernama cenil mengandung makna tersendiri bagi masyarakat setempat.

Oleh karenanya, Pemerintah Desa (Pemdes) rutin melaksanakan festival cenil pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT). Seluruh lembaga, PKK desa, dan masyarakat turut dilibatkan event tersebut.

“Kita sedang melestarikan sebuah budaya, kearifan lokal yang pernah ada,” ujar Kades Kota Bangun III, Lilik Hendrawanto, Rabu (15/5/2024).

Cenil ini erat kaitannya dengan masa transmigrasi dulu. Waktu itu hanya tanaman singkong yang mampu bertahan di tanah gersang. Ketika pembukaan lahan baru, para orang tua dulu hanya menanam singkong untuk bahan makanan sehari-hari, penganti beras.

Tak ingin anak-anaknya bosen makan singkong terus. Kemudian mengolah umbi-umbian menjadi beraneka ragam makanan, salah satunya cenil.

“Supaya anak-anaknya tidak bosan makan singkong, maka orang tuanya mengolah menjadi berbagai macam bentuk dan warna,” tandasnya. (dh/advdiskominfokukar)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button