Sosok dan Langkah Perjuangan Abdi Firdaus Usai Gagal Jadi Wakil Rakyat
Realitasindo.com – Semangat dan energik, itulah kesan pertama ketika melihat sosok Abdi Firdaus. Gaya bicara yang hangat mengesankan ia adalah orang yang mudah bergaul. Meski ditemui di tengah kesibukannya, tak terlihat kelelahan yang terpancar dari wajah pria kelahiran 14 Januari 1980 ini.
Pancaran semangat anggota DPRD Kutai Timur (Kutim) ini kian terlihat ketika ia mulai menceritakan perjuangannya sebagai wakil rakyat.
Selama menjadi anggota Dewan, Abdi Firdaus banyak menghabiskan waktu turun di lapangan mendengarkan aspirasi rakyat. Tidak hanya sekadar turun mendengarkan keluhan rakyat, tapi pantang baginya jika keluhan tersebut tidak diperjuangkan.
Dia tak sudi mengobral janji-janji manis. Abdi Firdaus menanamkan misi dalam dirinya bahwa, lakukan yang bisa dikerja tanpa harus berjanji.
Terlebih, tugas menjadi seorang anggota dewan tidaklah mudah. Komitmen dan konsistensi memperjuangkan aspirasi serta harapan rakyat adalah modal terbesar bagi dirinya.
Bagi Abdi Firdaus, hal paling indah bagi seorang wakil rakyat adalah ketika dapat berjuang dan dapat memenuhi harapan-harapan rakyat. Dia mengisyaratkan senyum rakyat adalah kebahagiaan tersendiri bagi dirinya.
Sayangnya di Pileg 2024 kemarin, ia tak terpilih lagi sebagai anggota DPRD untuk periode 2024-2029. Meski suara yang diraih cukup bagus, alumni Sekolah Tinggi Agama Islam Ibrahimy Genteng itu tidak berhasil lolos ke parlemen Bukit Pelangi, karena kalah suara dari calon anggota legislatif lainnya di daerah pemilihan (Dapil) 2 Kutim.
Walau gagal melangkah ke parlemen, politisi Partai Demorat tersebut sudah menemukan langkah selanjutnya. Ia akan kembali bersentuhan dengan dunia kerja sebagai kontraktor. Suatu profesi lama yang sempat ia tinggalkan selama lima tahun belakangan ini.
“Saya kembali ke background saya sebagai kontraktor,” ujar Abdi Firdaus saat ditemui pada awal Mei ini.
Meski nanti tak lagi jadi Wakil Rakyat, keinginan untuk membantu dan berjuang untuk rakyat masih terpatri di hati alumni SMK Bhineka Kedaton Bandar Lampung itu.
“Yang jelas perjuangan untuk masyarakat tidak terpisahkan, karena jauh-jauh hari sebelum jadi dewan kita memang telah aktif di kemasyarakatan. Banyak yang harus kita perjuangkan dan lanjutkan tapi jalurnya aja berbeda,” jelas Abdi Firdaus.
Di bidang tenaga kerja, Abdi Firdaus mengatakan, sudah jauh-jauh hari memperjuangkan putra daerah untuk masuk sebagai karyawan di perusahaan. Jumlahnya tergolong fantastis, sebab disebutkan sekitar 2478 orang berhasil difasilitasi masuk di perusahaan pertambangan. “Bahkan sebelum saya jadi anggota DPRD, saya tetap akan perjuangkan tenaga kerja lokal, tidak harus jadi dewan kita baru mau berbuat,” pintanya.
Di bidang sosial dan kemasyarakatan, Abdi Firdaus bertekad mengatasi persolan banjir di Kecamatan Bengalon, menghadirkan wadah dan tempat ekonomi warga dengan membangun alun-alun di dua kecamatan, daerah pemilihannya. Yakni Kecamatan Bengalon dan Kecamatan Teluk Pandan. Karena tak lagi terpilih jadi wakil rakyat, maka langkah yang akan dilakukan nantinya yaitu melobi anggota dewan yang terpilih untuk mewujudkannya.
“Mudah-mudahan nanti bisa kita wujudkan, saya minta teman-teman khususnya di Partai Demorat melanjutkan itu karena betul-betul usaha kecil menengah akan menggeliat ketika ada alun-alun di masing-masing kecamatan itu,” jelasnya. (ADV/i).