HEADLINEKutai TimurTERKINI

Dari Abu dan Harapan: Kisah Tahang dan Fatimah Setelah Kebakaran di Road 9

Realitasindo.com – Siang itu, langit Sangatta mendadak kelabu, bukan karena hujan, tapi oleh asap pekat yang membumbung dari Jalan Road 9. Sabtu (5/4/2025), sekitar pukul 12.10 WITA, kobaran api melahap pemukiman padat. Dalam waktu satu jam, rumah, ruko, dan harapan banyak keluarga berubah menjadi arang.

Salah satu yang terdampak adalah pasangan suami istri, Tahang dan Fatimah. Warung kopi dan makanan yang selama ini mereka andalkan untuk menghidupi keluarga turut hangus terbakar. “Api datang dari belakang, katanya dari bengkel,” ucap Fatimah lirih, matanya menerawang mengingat kejadian itu.

Mereka hanya bisa menyaksikan dari kejauhan saat tempat usaha kecil mereka—hasil dari tabungan dan kerja keras bertahun-tahun—menjadi abu. “Kami datang dari kebun, berharap bisa hidup lebih baik di kota. Warung ini harapan kami,” tambahnya.

Namun, di tengah puing-puing dan kesedihan, uluran tangan datang membawa sedikit cahaya. Pada Jumat (18/4/2025), Forum Komunikasi Generasi Muda Peduli Daerah (FORMIE) Kutai Timur datang mengunjungi Tahang dan menyerahkan bantuan. Ada uang tunai, sembako, dan pakaian layak pakai. Penyerahan dilakukan oleh Hj. Ida Mayangsari, Bendahara FORMIE Kutim, bersama Andi Sultan selaku Dewan Penasehat dan anggota FORMIE lainnya.

“Semoga ini bisa sedikit membantu dan memberi semangat untuk bangkit kembali,” ujar Hj. Ida, menepuk lembut bahu Tahang.

Tahang menyambut bantuan itu dengan mata berkaca-kaca. “Kami mulai lagi dari nol. Tapi setidaknya kami tidak sendiri. Terima kasih, ini sangat berarti bagi kami.”

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button