Pendidikan Muatan Lokal, Kadisdikbud Kutim: Pelestarian Budaya dan Kearifan Lokal dalam Kurikulum
Realitasindo.com — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur (Kadisdikbud) terus memperkuat pendidikan berbasis muatan lokal untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Mulyono, dalam wawancaranya mengungkapkan bahwa kebijakan tersebut telah diterapkan di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah Kutai Timur.
Mulyono menjelaskan bahwa di tingkat SD, pembelajaran bahasa Kutai telah dimasukkan sebagai bagian dari muatan lokal, yang diterapkan di kelas 1, 2, 3, 4 dan 5.
“Pembelajaran bahasa Kutai ini sangat penting untuk mempertahankan identitas budaya kita. Tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai bentuk penghargaan terhadap warisan budaya kit,” ungkapnya, Senin (25/11/2024).
Dia meniali dengan penerapan ini, diharapkan siswa sejak usia dini sudah mengenal dan mencintai bahasa daerah mereka.
Sementara itu, lanjut dia, di tingkat SMP, terdapat tiga mata pelajaran muatan lokal yang mengangkat budaya dan alam Kutai Timur, yakni bahasa Kutai, seni budaya, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Mulyono menambahkan, di SMP, kami memperkenalkan tiga muatan lokal, yaitu bahasa Kutai, seni budaya, dan IPA lokal, untuk memperkenalkan anak-anak dengan kekayaan budaya dan alam Kutai Timur.
Menurut Mulyono, pendidikan muatan lokal ini bertujuan untuk lebih dari sekadar pengajaran materi.
“Ini adalah langkah konkret untuk melestarikan budaya kita dan menumbuhkan rasa cinta tanah air pada generasi muda, kami ingin anak-anak Kutai Timur tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki rasa bangga dan peduli terhadap budaya lokal mereka,” ungkapnya.
Dengan kebijakan ini, Mulyono berharap agar para siswa tidak hanya memiliki pengetahuan akademik yang baik, tetapi juga membangun karakter dan rasa cinta terhadap budaya daerah, yang menjadi modal penting dalam menjaga kelestarian warisan budaya di masa depan.(Adv/Kominfo/One)