KEK MBTK Belum Maksimal, Studi ke KEK Sei Mangkei Jadi Evaluasi Pengelolaan

Realitasindo.com – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) masih menghadapi berbagai tantangan dalam menarik minat investor. Minimnya infrastruktur menjadi salah satu penyebab utama yang membuat kawasan strategis ini belum optimal.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kutai Timur, Darsafani, melakukan kunjungan ke KEK Sei Mangkei, Sumatera Utara, yang telah sukses mengembangkan kawasan industrinya.
KEK Sei Mangkei dikenal sebagai salah satu KEK paling berhasil di Indonesia, dengan pengelolaan infrastruktur yang terintegrasi dan langsung dikelola oleh pemerintah. Darsafani menilai, KEK MBTK dapat belajar dari pendekatan tersebut.
“Kita perlu melihat bagaimana KEK Sei Mangkei mengelola kawasannya. Semua infrastruktur di sana dibangun langsung oleh pemerintah, sehingga para investor bisa langsung fokus berproduksi tanpa harus khawatir soal kebutuhan dasar seperti air dan listrik,” kata Darsafani saat ditemui di ruang kerjanya belum lama ini.
Saat ini, KEK MBTK terus berupaya menarik investor. Namun, kondisi infrastruktur yang belum memadai membuat beberapa perusahaan ragu untuk segera memulai aktivitasnya di kawasan tersebut. Bahkan, salah satu perusahaan calon investor menawarkan diri untuk membangun infrastruktur yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah.
“Terakhir, ada perusahaan yang menawarkan pembangunan infrastruktur untuk kita. Ini seharusnya menjadi pengingat bahwa pemerintah perlu lebih cepat merespons kebutuhan dasar di KEK MBTK,” ungkapnya.
Dalam kunjungannya, Darsafani menemukan bahwa KEK Sei Mangkei berhasil menciptakan ekosistem investasi yang ideal dengan lahan seluas 2.000 hektare yang terbagi dalam tiga zona: industri, logistik, dan pengolahan ekspor. Pemerintah memastikan kawasan tersebut sudah siap digunakan oleh investor tanpa perlu tambahan pembangunan dari pihak ketiga.
“Semua kebutuhan investor di KEK Sei Mangkei sudah tersedia. Bahkan, setiap jengkal kawasannya memberikan kontribusi langsung pada pendapatan daerah. Ini yang harus kita terapkan di KEK MBTK,” tambahnya.
Darsafani berharap, studi banding ke KEK Sei Mangkei dapat memberikan dorongan bagi pemangku kepentingan untuk segera membangun infrastruktur pendukung di KEK MBTK. Dengan begitu, kawasan ini dapat bersaing dan menarik lebih banyak investor.
“Jika kita ingin KEK MBTK berhasil, kita harus memastikan bahwa kawasan ini siap digunakan. Itu termasuk infrastruktur dasar yang harus segera dibangun. Belajar dari KEK Sei Mangkei, pemerintah perlu mengambil langkah strategis untuk menjadikan kawasan ini lebih menarik bagi investor,” tegas Darsafani. (ADV/diskominfo/w)