ADVERTORIALPemkab Kutai TimurTERKINI

KEK MBTK Tarik Perhatian Investor, Kutim Siap Dongkrak Ekonomi Daerah

Realitasindo.com – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) yang terletak di Desa Citra Manunggal, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, terus menjadi magnet bagi investor. Dengan luas mencapai 32.500 hektare, kawasan ini dirancang sebagai proyek strategis nasional untuk mempercepat pengembangan ekonomi berbasis industri.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kutai Timur (Kutim), Darsafani, menyebutkan bahwa saat ini ada tiga perusahaan yang tengah bersiap menanamkan investasi di KEK MBTK.

“PT Palma Serasih Internasional (PSI) menjadi perusahaan pertama yang telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan beroperasi di kawasan ini. Kini, PT Energi Agro Investama (EAI) menyusul dengan rencana memproduksi turunan kelapa sawit,” ujar Darsafani, Rabu (13/11/2024).

PT EAI akan membangun bulking station untuk penampungan minyak kelapa sawit di kawasan ini. Selain itu, perusahaan lain seperti PT Alkindo juga telah menunjukkan minatnya. “PT Alkindo berencana membangun pabrik atap multi roof dan fasilitas pengolahan minyak, tetapi mereka masih dalam tahap pengajuan dan belum menandatangani MoU,” jelasnya.

Di sisi lain, perusahaan asal China, PT Anhui Guangxin Agrichemical, juga tengah menjajaki peluang investasi. Perusahaan ini berencana memproduksi pupuk kimia dengan bahan baku dari PT Pupuk Kaltim di Bontang. “Saat ini, mereka masih negosiasi harga sewa lahan dan luas area yang akan digunakan,” tambah Darsafani.

Menurut Darsafani, potensi KEK MBTK sangat besar untuk mendongkrak perekonomian Kutai Timur. Ia optimis kawasan ini dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang tidak hanya menarik investor, tetapi juga menciptakan banyak lapangan kerja bagi masyarakat lokal.

“Dengan masuknya lebih banyak perusahaan, ekonomi kita akan semakin bergairah. Kami berharap KEK MBTK bisa menjadi pusat inovasi dan produksi, sekaligus penggerak utama pembangunan daerah,” ujarnya.

Sebagai proyek strategis nasional, KEK MBTK telah mendapatkan izin operasional dari tiga kementerian. Meski sebelumnya sempat terancam diturunkan statusnya menjadi Kawasan Pelabuhan Khusus akibat proses perizinan yang memakan waktu lama, kini kawasan ini telah siap untuk berkembang lebih jauh.

Darsafani juga berharap KEK MBTK dapat menarik lebih banyak investor untuk meningkatkan daya saing ekonomi Kutai Timur, terutama di sektor non-migas. “Kami akan terus mengupayakan kemudahan bagi investor dan memastikan KEK MBTK menjadi kawasan yang ramah bisnis,” pungkasnya.

Dengan berbagai rencana investasi yang mulai terwujud, KEK MBTK diharapkan menjadi motor penggerak utama bagi pengembangan ekonomi lokal dan regional, serta memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan Indonesia secara keseluruhan. (ADV/diskominfo/W)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button