Anggaran Pemkot Bontang Belum Optimal, Junaidi Minta OPD Lebih Kreatif Serap Dana

Realitasindo, Bontang – Pemerintah Kota Bontang mendapat sorotan tajam terkait lambatnya serapan anggaran oleh sejumlah OPD, padahal waktu yang diberikan tergolong panjang.
Anggota DPRD Bontang, Junaidi, menyebut bahwa seharusnya dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan publik.
Pada 14 Agustus 2024, anggaran perubahan disahkan, memberikan waktu sekitar 4 bulan bagi OPD untuk menyerap dana yang dialokasikan. Junaidi mengungkapkan bahwa ini adalah waktu yang cukup lama, lebih lama dari tahun-tahun sebelumnya yang biasanya hanya diberikan 3 bulan setelah anggaran perubahan ditetapkan.
Hingga Oktober 2024, tercatat sekitar Rp2 triliun anggaran yang belum terserap oleh Pemkot Bontang.
“Saya sudah 5 tahun di DPRD, dan ini baru pertama kali melihat OPD diberikan waktu 4 bulan untuk serapan anggaran. Seharusnya waktu tersebut lebih dari cukup,” ujar Junaidi, Selasa (15/10/2024) malam.
Sebagai bagian dari upaya perbaikan, Junaidi mendesak OPD untuk mengadopsi pendekatan yang lebih kreatif dalam menyerap anggaran. Menurutnya, jika dana tidak segera dimanfaatkan, maka berisiko menjadi sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa), yang berarti kurangnya alokasi untuk kebutuhan masyarakat.
“Dari DPRD, kami akan terus mendorong OPD agar memaksimalkan serapan anggarannya,” tegas Junaidi.
Namun, keterbatasan DPRD dalam mengevaluasi kinerja OPD saat ini disebabkan oleh belum terbentuknya alat kelengkapan dewan (AKD). Junaidi memastikan bahwa proses pembentukan AKD akan segera rampung, apalagi SK dari Pj Gubernur Kaltim sudah dikeluarkan.
“Begitu SK diterima, kami langsung adakan rapat paripurna untuk pimpinan definitif. Setelah AKD terbentuk, kami akan memanggil OPD terkait untuk membahas serapan anggaran,” tutup dia. (adv)