ADVERTORIALKALTIMKutai Kartanegara

Danau Kumbara, Permata Tersembunyi di Kota Bangun III yang Menjadi Magnet Wisata di Kukar

Kutai Kartanegara – Di balik kabut misteri tambang yang telah usang, tersembunyi keindahan yang memukau dari Danau Kumbara di Desa Kota Bangun III, Kecamatan Kota Bangun Darat. Pesona alam yang luar biasa ini telah menjadi sorotan utama, tidak hanya bagi wisatawan lokal tetapi juga mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten tersebut, melalui Dinas Pariwisata (Dispar), telah menjadi katalisator bagi pengembangan obyek wisata ini. Tak pelak lagi, kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Kota Bangun III menjadi bagian integral dalam upaya ini, mendapatkan pelatihan dan sertifikasi untuk meningkatkan kualitas layanan dan pengelolaan wisata.

Ketua Pokdarwis Kota Bangun III, Deni Ilham Pratama, dengan bangga menyampaikan bahwa keterlibatan mereka dapat memberi dampak yang signifikan. Melalui pelatihan dan sertifikasi yang diberikan, mereka siap mengelola dan mempromosikan Danau Kumbara dengan profesionalisme yang tinggi.

“Alhamdulillah Dispar Kukar selalu melibatkan kami dalam berbagai kegiatannya, bahkan beberapa kali kami diberi pelatihan dan sertifikasi seperti pemandu wisata, pengemasan produk dan lainnya,” ujar Deni, Rabu (20/3/2024).

Danau Kumbara sendiri adalah bukti nyata transformasi positif, dari bekas lubang tambang menjadi surga alam yang menakjubkan. Nama Kumbara yang berarti “rendaman batu bara” merefleksikan keunikan danau ini yang terbentuk akibat terendamnya bekas tambang oleh air, menciptakan pemandangan yang memikat hati setiap pengunjung.

Kawasan seluas dua hektar ini menawarkan kesegaran alam yang menyejukkan. Pengunjung dapat menikmati keindahan alam, memberi makan ikan, dan bersantai di gazebo-gazebo yang tersebar di sekitar Danau Kumbara. Ditambah lagi dengan keberadaan berbagai jenis tanaman buah-buahan yang menambah keasrian kawasan tersebut.

Pengelolaan danau ini diserahkan kepada Pemerintah Desa setelah ditinggalkan oleh pihak perusahaan. Tujuan pengembangannya bukan hanya untuk memikat mata wisatawan, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal.

“Danau Kumbara telah menjadi sumber pendapatan ekonomi yang signifikan bagi warga sekitar, terutama para pelaku UMKM yang dapat menjajakan produk mereka di sekitar area wisata,” imbuhnya.

Dengan tarif masuk yang terjangkau, hanya sebesar Rp 5.000, Danau Kumbara membuka pintu bagi siapa pun yang ingin menikmati keindahan alam yang memikat dan mendukung pembangunan ekonomi lokal. Hal ini menjadi contoh nyata bagaimana pengelolaan wisata yang baik tidak hanya memberi manfaat bagi lingkungan dan keindahan alam, tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat setempat. (dh/advdiskominfokukar)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button