Lahan 200 hektare Ditanami Kakao, Desa Lung Anai Kini Produksi Coklat Batangan
Kutai Kartanegara – Desa Lung Anai di Kecamatan Loa Kulu memiliki potensi luas biasa di sektor pertanian, khususnya tanaman Kakao. Bahkan, kakao ini sudah ditanam oleh warga setempat di lahan seluas kurang lebih 200 hektare (ha).
Tak sampai disitu, hanya kakao tak dijual mentahan melainkan diolah terlebih dahulu menjadi coklat batangan. Kemudian diperjualbelikan di pasar, tentunya dengan harga yang lebih tinggi, dari pada jula mentahan.
Untuk meningkatakan perekonomian dari potensi ini. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab) Kukar bekerjasama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) Jember untuk memberikan pelatihan bagi petani di Desa Lung Anai.
“Mereka sudah dua kali melakukan pelatihan dan kini sudah bisa memproduksi coklat batangan yang bisa langsung dikonsumsi,” kata Kabid Pendayagunaan Sapras, SDA dan TTG Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DMPD) Kukar, Atih Hayati, Jumar (3/10/2023).
Rumah produksi coklat di Desa Lung Anai menggunakan mesin pembuat pasta coklat berkapasitas 5 kilogram (Kg).
Kepengurusan Sertifikat Halal pun akan dibantu oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar. Tujuaanya agar coklat produksi Desa Lung Anai bisa segera dinikmati masyarakat dan bersaing dengan coklat-coklat lainnya.
“Kami berharap coklat dari Lung Anai bisa masuk ke pusat oleh-oleh, baik itu di bandara maupun pasar modern sebagai produk unggulan,” tandasnya. (dh)