Jumlah Kemiskinan Ekstrem di Kukar Capai 6 Ribu, Dinsos Salurkan Bantuan 4 Kali Per-tahun
Kutai Kartanegara – Tekan angka kemiskinan ekstrem menjadi komitmen Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar). Rumah Besar Penanggulangan Kemiskinan (RBPK) merupakan upaya bersama pemerintah, dunia usaha hingga TNI dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem.
Setiap organisasi perangkat daerah (OPD) melakukan intervensi melalui programnya masing-masing. Baik itu disektor pertanian, perikanan, pendidikan, perumahan, hingga sosial. Perusahaan juga turut membantu di berbagai bidang.
Agar tak terjadi tumpang tindih atau sasaran yang sama dalam penanganannya, seluruh data warga miskin ekstrem masuk aplikasi RBPK Kukar sebagai sumber acuan.
Pada Januari 2023, berdasarkan data Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI. Jumlah penduduk miskin ekstrem di Kukar capai 1,45 persen atau berjumlah 11.479 jiwa.
“Data dari pemerintah pusat angka kemiskinan ekstrem di Kukar ada 11 ribu, setelah kita verifikasi dan validasi (Verivali) di lapangan sekitar 5 hingga 6 ribu jiwa secara detailnya,” kata Kepala Dinas Sosial Kukar, Hamly, Senin (30/10/2023).
Daerah memiliki kewajiban dalam menghilangkan angka kemiskinan, sesuai dengan instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahn 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Menindaklanjuti Inpres tersebut, Dinas Sosial menyalurkan bantuan sembako berupa gula, beras, minyak hingg telur. Bantuan disalurkan kepada keluarga penerima manfaat yang masuk dalam data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Anggaran yang digelontokan Dinsos selama setahun kurang lebih Rp 3 miliar. Jumlah keluara penerima manfaat bantuan sembako kemiskinan ekstrem sekitar 1.000 jiwa. Sedangkan KPM lainnya akan diintervensi sejumlah organisasi perangkat daerah hingga perusahaan.
“Bantuan yang disalurkan setiap triwulan sekali atau 4 kali dalam setahun,” pungkasnya. (dh)