Realitasindo.com— Jembatan Kuning, Desa Bojo, Kecamatan Malusetasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan menuai sorotan usai dua tiang penyangganya runtuh.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulawesi Selatan, Reiza Setiawan, angkat bicara soal keruntuhan itu.
Reiza Setiawan mengatakan, kronologi jatuhnya balok bangunan atas jembatan S. Bojo terjadi pada 17 Maret 2023 pukul 16.05 wita.
Dikatakan, komponen yang jatuh adalah balok cross beam dan balok ikatan angin.
“Bukan struktur utama dari jembatan sehingga tidak mempengaruhi fungsional dari jembatan secara keseluruhan,” ucapnya dihubungi, Sabtu (18/3/2023).
Meski demikian kata dia, tetap dibutuhkan pengecekan kembali struktur yang ada secara keseluruhan.
Lanjut kata Reiza, pembersihan bekas runtuhan telah selesai dilakukan dan akan dilanjutkan dengan penanganan yang dilakukan mengganti kerusakan balok beton dengan menggunakan balok profil baja yang rencananya dilaksanakan selama 14 hari.
“Jembatan akan ditutup selama perbaikan. Persiapan material baja dan lain-lain. 2-3 hari setelah itu mulai dikerjakan perbaikannya,” tuturnya.
“Mudah-mudahan bisa lebih cepat Selasa mulai perbaikan. Saat ini ditutup karena masih proses pemeriksaan dan dilanjut dengan pengerjaan agar bisa lebih cepat selesai,” sambungnya.
Penutupan jembatan juga akan dilakukan saat waktu pengujian beban untuk memastikan jembatan aman untuk dilalui.
Selain itu, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Ditlantas Polda Sulsel dan Satlantas Polres Barru untuk penutupan sementara dan pengalihan arus lalu lintas pada jembatan Bojo – A yang ada di sebelahnya. (fajar.co.id)
